SELAMAT DATANG DI WEB SITE DESA PANDEAN KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN NGAWI

Artikel

Sejarah Desa

26 Agustus 2016 15:38:09  Administrator  360 Kali Dibaca 

Berdasarkan sejarah sebelum terbentuknya Desa Pandean awal mulaya dari kota Pati terlebih dahulu,disana terdapat sebuah Kadipaten yang dipimpin olen seorang Adipati yang bernama SOMONEGORO,dan pada jaman pemerintahan bupati ini berpihak pada Pemerintahan kolonial Belanda.Bupati Somonegoro ini mempunyai saudara kandung  yang bernama BREGOLA PATI,namun sifat dan prilakunya bertentangan dengan adiknya yang sebagai Adipati selau berpihak pada pemerintah kolonial belanda.

                 Sifat Bregola Pati yang selalu memikirkan dan membantu rakyat kecil terlebih bagi mereka yang tertindas oleh Kolonial Belanda,disamping itu Ia selalu bergerilya  keseluruh pelosok penjuru desa untuk menyusun kekuatan untuk mengusir penjajah Belanda,namun lama kelamaan gerak geriknya tercium juga oleh adiknya yang merupakan  Adipati Somonegoro. Maka terjadilah perselisihan yang sangat hebat antara dua saudara yaitu Adipati Somonegoro dan  saudara kandung kakaknya sendiri Bregola Pati,namun dengan kerendahan dan kearifan Bergola Dia bersedia mengalah dan pergi beserta pengikutnya kehutan belantara sebelah tenggara Pati.Dan disananlah Dia mulai membangun sebuah pemukiman dengan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya dan pengikutnya. Disamping itu juga mempersiapkan alat persenjataan dan menyusun strategi untuk melanjutkan cita-cita luhurya yaitu mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.

                 Karena hutan yang menjadi markas Bregola masuk wilayah Kadipaten Gendingan yang dipimpin oleh seorang adipati KARTO NEGORO dan seorang patih yang bernama RONGGOLONO,yang terkenal dengan kesaktiannya,namun Kadipaten Gendingan ini menentang dengan Pemerintahan kolonial Belanda. Pada suatu ketika Sang Adipati,keliling wilayahnya dengan menunggangi kuda andalanya yaitu Kuda Sembrani yang bisa terbang memantau dari atas,dan tampak asab megepul dihutan diwilayahnya,kemudian sang adipati turun untuk mengontrol apa yg trjadi didalam hutan tersebut.Maka terjadilah pertarungan yang hebat antara Adipati Gendingan dengan Bregola dan pengikutnya,namun dengan kesaktian dan kedikjayaan bupati Gendingan(Kartonegoro) akhirya Bregola dan pengikutnya kalah.Kemudian ditanya dan disuruh bercerita asal mulanaya kenapa bisa berada dihutan kawasan kadipaten Gendingan.

                  Setelah mendengar cerita dan kisah dari Bregola Pati dan pengikutnya yang ternyata sama-sama menentang penjajah Kolonial Belanda maka diajak bergabunglah Bregola Pati dan pengikutnya untuk sama-sama mencari tatik agar bisa mengusir penjajah Kolonial Belanda dari bumi pertiwi ini.Karena hutan yang menjadi markas Bregola dan pengikutnya masuk wilayak Gendingan dan pada waktu penggrebekan oleh Adipati Gendingan sedang membuat senjata dalam bahasa jawa baru MANDE (proses pembuatan senjata) dalam pembuatan senjata Bregola Pati beserta pengikutnya sangat Pinter-pinter (bahasa jawa) atau sangat Pandai-Pandai (bahasa Indonesia).maka Sang Adipati Gendingan memberi nama wilayah tersebut dengan sebutan “PANDEAN” dan BREGOLA PATI sebagai pemimpinnya dan diberi gelar DEMANG WONO WUDO. yang berarti Demang yang telanjang dihutan,karena sewaktu bermukim dihutan kehabisan bekal dan pakaian,sehingga menggunakan dedaunan dan kulit pepohonan sebagai pengganti pakainya.

                 Demikianlah sedikit kisah asal muasal terbentuknua desa PANDEAN,semoga bisa menjadi wawasan dan pengetahua para pembaca,SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

 

Berikut nama-naman dan urutan kepala desa atau demang Desa Pandean :

  1. WONOWUDO (BREGOLA PATI)  Tahun 1765 – 1787 Memiliki 6 keturunan 4 Putra dan 2 Putri
  2. WONO JOYO  Tahun 1787 – 1831 Memiliki 8 keturunan 4 Putra             dan 4 Putri
  3. WONOKERTO Tahun 1831 – 1877 Memiliki 5 keturunan 4 Putra          dan 1 Putri.
  4. SINGO PAWIRO Tahun 1877 – 1885.
  5. SODRONO Tahun 1885 – 1887. Demang ini sering sakit-sakitan karena disantet atau diguna-guna oleh lawan politiknya.
  6. SUROREJO Tahun 1887 – 1890.Beliau mrupakan keponakan dari Demang SODRONO dan pada pemerintahanya tidak amanah beliau menghabiskan uang pajak untuk digunakan nyeret (madat) atau nglakoni MOLIMO.
  7. WIRYO SUKARTO (DARIYO) Tahun 1940 -1968.
  8. SYRATMIN Tahun 1968 – 1975.Anak dari Dasiem dan beliau merupakan keponakan dari WIRYO SUKARTO
  9. SRIHADI Tahun 1976 –  1990 Beliau merupakan menantu dari kepala desa Suratmin,dan waktu masa jabatan 8 tahun
  10. SUKADI Tahun 1990 – 2007
  11. SUPARNO Tahun 2007-2019
  12. AGUS WIYONO sampai saat ini.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Aparatur Desa

Back Next