PANDEAN.DESA-ID . Petani di Desa Pandean, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami gagal tanam padi akibat curah hujan tidak tinggi. Hal ini menyebabkan Petani yang bisa tanam padi, pertumbuhannya juga tidak bisa optimal dan banyak yang mati akibat sawahnya kering kekurangan air
"Curah hujan di Kabupaten Ngawi selama bulan November hingga Desember 2023 hanya berkisar 100-200 milimeter, padahal prediksinya sekitar 250-300 milimeter," kata Didik Purnomo salah satu warga Desa Pandean yang belom bisa tanam Padi,Senin (22/1/2024).
Didik mengatakan bahwa gagal tanam padi di desa Pandean karena curah hujan yang tidak tinggi karena memang lahan persawahan adalah sawah tadah hujan.sehingga petani desa Pandean hanya bisa mengandalkan air hujan. Dia juga menambahkan untuk umur bibit padi saat berita ini dibuat sudah kadaluwarsa kisaran 45-55 hari sehingga jika segera ada air hujan apabila nekat ditanam pertumbuhannya tidak bisa maksimal.
Sebenarnya Petani desa Pandean sangat mengharapkan solusi dari pemerintah untuk bisa memikirkan nasib petani yang hanya mengandalkan air hujan. Karena sebagaian besar warga masyarakat Pandean mayoritas adalah petani dan buruh tani. Mungkin bisa dibuatakan sumur bor dalam dengan harapan bisa membantu dalam pengolahan lahan dan bisa tanam sembari menunggu air hujan.
"Akibat gagal tanam ini, petani mengalami kerugian yang cukup besar,mulai dari penyemaian bibit padi, pengolahan tanah dan sewa bajak".kata Didik.
Gagal tanam padi akibat curah hujan tidak tinggi merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan menjadi tidak menentu, sehingga bisa menyebabkan kekeringan.
~berikut adalah foto benih padi yang berumur 55 hari~